Selasa, 17 Desember 2013

Hepar

1.       Anatomi Hepar
Hepar adalah organ terbesar dalam tubuh manusia dengan berat sekitar 1,2-1,5 kg atau 2% berat badan orang dewasa normal. Hepar terletak pada bagiankanan atas cavum abdomen, menempati hampir seluruh hipokondrium kanan,sebagian besar epigastrium, dan mencapai hipokondrium kiri sampai sejauh lineamamaria.
Hepar mempunyai 2 lobus utama, yaitu lobus dekstra yang dibagi menjadisegmen anterior dan posterior oleh fisura segmentalis dextra dan juga lobussinistra yang dibagi oleh lig. falciforme menjadi segmen medial dan lateral. Lobusdekstra, terletak di regio hipokondrium kanan, lebih besar dibandingkan lobussinistra. Lobus sinistra terletak di regio epigastrik dan hipokondrium kiri.
Daerah hillus merupakan tempat masuknya vena porta dan arteria hepatika propria, juga tempat keluarnya duktus hepatikus kanan dan kiri. Hepar mendapatkan banyak sekali darah dari vena porta (+ 75%) dan melalui arteriahepatika propria (+ 25%). Cabang kanan dari vena porta masuk ke lobus dextra,sedangkan cabang kiri membentuk cabang ke lobus kaudatus, kemudianmemasuki lobus kiri hepar. Vena porta mendapat aliran darah balik dari venalienalis, vena mesenterika superior, vena gastrika, vena pilorika, vena cystika dan venae parumbilikales. Vena mesenterika superior mendapat aliran darah balik dariileum terminale, caecum, colon ascenden dan colon transversum.
Hepar difiksasi oleh lig. coronarium dan lig. triangular yang melekat padadiafragma serta oleh jaringan ikat pada area nuda hepar bersama dengan perlekatan dengan vena cava inferior oleh jaringan ikat dan vena hepatika dapatmenahan bagian posterior hepar. Lig. falciforme berperan untuk membatasigerakan hepar ke lateral. Di bawah peritoneum terdapat jaringan ikat padat yangdisebut sebagai kapsula Gibson, yang meliputi permukaan seluruh organ, bagian paling tebal dari kapsula ini terdapat porta hepatis membentuk rangka untuk cabang vena porta, a. Hepatika, dan saluran empedu. Porta hepatis adalah fisura pada hepar tempat masuknya vena porta dan a.hepatika serta tempat keluarnyaduktus hepatika.
2.       Fisiologi Hepar
Hepar adalah organ yang paling rumit, dan paling banyak fungsinya.Hepar sangat penting untuk mempertahankan fungsi hidup dan berperan dalamhampir setiap metabolisme tubuh dan bertanggung jawab atas >500 aktivitas berbeda. Hepar mempunyai kemampuan regenerasi yang besar dan cepat. Hepar hanya membutuhkan 10-20 % jaringan yang berfungsi untuk tetap bertahan dan proses regenerasi akan lengkap dalam waktu 4-5 minggu.  Kerusakan total atau pengangkatan hepar menyebabkan kematian dalam waktu <10 jam.
      Fungsi utama hepar adalah membentuk dan mengekskresi empedu. Hepar menyekresi sekitar 500-1000 ml empedu setiap hari. Hepar juga berperan pentingdalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Semua protein plasma(kecuali gama globulin) disintesis oleh hepar. Protein tersebut antara lain albumin, protrombin, dan faktor pembekuan lainnya. Selain itu sebagian besar degradasiasam amino dimulai dalam hepar melalui proses deaminasi. Hepar jugamempunyai fungsi lain, yaitu penimbunan vitamin, besi, tembaga, konjugasi,ekskresi steroid adrenal dan gonad, serta detoksifikasi sejumlah zat endogen daneksogen. Fungsi detoksifikasi sangat penting dan dilakukan oleh enzim hepar melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau konjugasi zat yang dapat berbahaya danmengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif.
3.       Histologi Hepar
Lobulus hepar adalah unit struktural utama hepar yang dikelilingi jaringanikat portal/interlobular yang merupakan lanjutan dari kapsula. Lobulus hepar dipisahkan oleh jaringan pengikat dan pembuluh-pembuluh darah. Pembuluhdarah terdapat pada pertemuan sudut-sudut poligonal/heksagonal yang berbentuk segitiga yang disebut sebagai area portal atau trigonum Kiernan. Pada area initerdapat saluran-saluran, disebut daerah portal, yang terdiri dari cabang arteriahepatika, cabang vena porta, dan duktus biliaris, serta ditambah pembuluh limfe,yang berada diantara jaringan ikat interlobularis.
Lobulus hepar secara makroskopis tampak sebagai silinder/prisma yangtak teratur dengan ukuran 1mmx2mm dan jumlah seluruhnya +/- 1juta. Pada potongan melintang tampak secara kasar mempunyai 6 sudut (heksagonal) denganukuran yang bervariasi. Terdiri dari lempengan/deretan sel-sel parenkim hepar yang tersusun radier yang saling berhubungan dan bercabang membentuk anyaman tiga dimensi dengan pusat pembuluh kecil ditengahnya yaitu venasentralis, dan dipisahkan oleh celah yang disebut sinusoid hepar. Daerah portaltersusun sedemikian rupa sehingga seakan-akan membatasi lobulus hepar. Daerahini juga disebut sebagai lobulus klasik hepar. Lobulus klasik yang berbentuk  prisma heksagonal merupakan unit struktural anatomis terkecil dari hepar.
Unit fungsional utama dari hepar dinamakan sebagai lobulus portal.Lobulus portal dibatasi oleh 3 vena sentralis berbeda yang dikelompokkan sekitar sumbu duktus biliaris interlobuler. Lobulus portal terdiri atas bagian-bagian dari 3lobulus klasik yang berdekatan yang melepaskan sekret kedalam duktus biliarisinterlobularis (sebagai pusatnya).
Kerusakan hepar biasanya berhubungan dengan perdarahannya dan suatususunan unit yang lebih kecil yaitu asinus hepar, merupakan konsep terbaru dariunit fungsional hepar terkecil. Unit ini terdiri atas sejumlah parenkim hepar yangterletak di antara 2 vena sentralis dan mempunyai cabang terminal arteriahepatika, vena porta dan sistem duktuli biliaris sebagai sumbunya. Jadi suatuasinus hepar memperoleh darah dari cabang akhir arteria hepatika dan vena porta,serta mengeluarkan hasil sekresi eksokrin kedalam duktuli biliaris.
Hepatosit tersusun dalam rangkaian lempeng-lempeng yang secara radial bermula dari tepi lobulus klasik menuju ke vena sentralis sebagai pusatnya. Tebal lempeng biasanya hanya satu sel, kecuali pada tempat-tempat anastomosis dan percabangan. Hepatosit merupakan sel berbentuk polihedral, mempunyai permukaan 6 atau lebih, dengan membran sel yang jelas, inti bulat di tengah. Selyang besar dengan inti besar atau inti 2 dapat ditemukan karena terjadi mitosis.Sitoplasma eosinofilik, karena banyaknya mitokondria dan retikulum endoplasmahalus. Di dalam sitoplasmanya terdapat lisosom, peroksisom (mikrobodies), butir- butir glikogen (pengecatan khusus) serta tetes lemak (terutama setelah puasa ataumakan makanan banyak lemak).
Sel Kupffer juga terdapat dalam sinusoid yang merupakan sel fagosit/makrofag. Sel ini mempunyai inti yang lebih besar dibandingkan sel endotel.Sitoplasmanya lebih banyak dengan cabang-cabangnya yang meluas atau bahkanmelintang didalam ruang sinusoid. Sel ini berfungsi untuk memfagosit eritrosittua, memakan hemoglobin dan mensekresi protein yang berkaitan dengan prosesimunologik (sitokin). Sel ini dapat membersihkan darah dari basili kolon, yang berhasil memasuki darah portal selama peredarannya melalui usus, dengan sangatefisien sewaktu darah melewati sinus. Bila satu bakteri berhubungan dengan selKupffer, dalam waktu kurang dari 0,01 detik bakteri akan masuk menembusdinding sel Kupffer dan menetap permanen didalam sampai bakteri tersebutdicernakan. Mungkin tidak lebih dari 1% bakteri yang masuk ke darah porta dariusus berhasil melewati hepar ke dalam sirkulasi sistemik. Sel Kupffer akan bertambah jumlahnya bila diperlukan, mungkin melalui diferensiasi sel endotelyang lebih primitif.
Celah Disse (perisinusoid) memiliki sel stellata atau sel penimbun lemak (liposit). Sel ini diduga mampu berdiferensiasi menjadi fibroblas yang ada didalam lobulus.
Pendarahan lobulus hepar adalah melalui sinusoid yang membentuk  jalajala yang luas di antara lempengan sel-sel hepar. Dinding sinusoid dilapisioleh selapis sel endotel yang tidak kontinyu (mempunyai pori-pori). Celah yang memisahkan antara sel-sel endotel dengan hepatosit disebut sebagai celah/spasiumDisse, yang berisi mikrovili dari hepatosit.Suplai darah di hepar berasal dari vena porta dan arteria hepatika propriadengan aliran darah sebagai berikut :
a.       Vena porta bercabang-cabang sampai ke venula kecil yang ada di area portalkemudian bercabang menjadi venula penyalur yang berjalan di sekitar tepilobulus, ujung kecilnya menembus dinding hepatosit menuju sinusoid. Sinusoid berjalan radier dan berkumpul di tengah lobulus membentuk vena sentralis/venasentrolobularis, di basis lobulus bersatu dalam vena sublobularis, bersatumembentuk vena hepatika kemudian menuju vena cava inferior. Vena portamembawa darah dari limpa dan usus yang membawa bahan-bahan yang telahdiserap oleh usus (aliran darah fungsional), kecuali lemak (kilomikron) yangdibawa lewat pembuluh limfe.
b.       Arteria hepatika bercabang-cabang membentuk arteria interlobularis, sebagianmendarahi struktur portal dan lainnya berakhir langsung di sinusoid (aliran darahnutritif).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers